Cerita ini bukan terjadi pada saya, tetapi terjadi pada kakak senior saya di Kuwait. Bisa dibilang dedengkotnya perawat Indonesia di Kuwait, karena merekalah pioneernya. Sudah hampir 20 tahun mereka bekerja di sini, dan sebagian masih ada yang bertahan.
Kalau dipikir-pikir (ndak usah dipikir, gawe mumet) tahun segitu sudah ada perekrutan tenaga perawat di luar negeri ya?. Jadi kesempatan itu sudah ada sejak lama. Kesempatan apa? Yo kuwi kalau mau bekerja keluar negeri.
Begitu rombongan kami datang ke Kuwait, saat itu gelombang pertama ada 80 an biji yang datang, dari total 300 yang diterima. Toh akhirnya yang benar benar datang ndak lebih dari separonhya, dikarenakan berbagai alasan, salah satunya harus nunggu lebih dari 2-3 tahun lamanya. Bayangke wae?
Tiba di Kuwait kami dijemput dibandara oleh kakak senior kemudian diantar sampai Mess tempat kami menginap sementara. Hari kerja pertama ( disini Minggu pertama masuk kerja hari, Jumat Sabtu libur, ?sing kantoran).
Selama sebulan penuh kami melakukan apa yang dinamakan Formality, mulai dari pengurusan visa, resident, finger print, pembuatan KTP, lower and Higher education sampai penempatan kerja di kecamatan mana dan hostel tempat kami menginap secara permanent.
Bulan kedua kami mulai bekerja, tetapi baru bulan keenam kami baru bisa menikmati gajian masuk ke rekening pribadi, sebelumnya itu selama 3-4 bulan kami harus ke dinas kesehatan untuk menukar cek, tentunya melewati berbagai prosedur yang memerlukan waktu setengah hari penuh -nuh!.
Itu sedikit cerita saya awal mulanya, nah sekarang kembali ke kakak senior tadi. Terjadi saat mereka dalam perjalanan ke Kuwait didalam pesawat. Seperti biasa perjalanan jauh pasti mendapat makan.
Nah pada saat pramugari datang untuk menawarkan makan.
“You want Omlete or Cheese Sir?”, Tanya pramugari dengan ramah
Kakak ini masih pikir-pikir, jenis makanan opo kuwi. “Complete” jawab kakak satunya (mereka berdua duduk berdampingan). krungune complete, wah mesti enak ini lebih banyak menunya)
“Complete”, jawab kakak ini.
“And You Sir, what you want”, Tanya pramugari ke kakak sebelahnya.
Karena mungkin bingung, ndak tahu pilih yang mana, dia jawab “Up to you”.
“This is your Omlete Sir, Enjoy breakfast”, sambil memberikan menu ke kakak yang pertama pramugari ini.
Begitu dibuka ,……..oalah….. mung telor dadar to, kirain komplit ada macem-macem, kakak yang pesen omlete tadi. Sedangkan kakak yang satunya masih menunggu. Ditunggu lama koq ngak datang, akhirnya dia tunjuk jari.
“Excuse me, where is my food”, sambil menunjukkan tanganya ke mulut, tanda mau makan.
“And what is your order sir”, Tanya pramugari lain ( kebetulan yang datang bukan pramugari yang melayani tadi?
“Up to you”, jawabnya.
“Pramugari : ?????!!!”..... bingung sambil mengerutkan dahi, mungkin juga menahan ketawa sambil berlalu tanpa Tanya lagi. Pikirnya dalam hati mau tak kasih atau nggak bukan urusanmu, sak karepku tha?.
Note : dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada kakak senior
0 komentar:
Posting Komentar